Kamis, 31 Desember 2015



Mitos apakah bawang putih bisa menjadi obat kanker ?
Penyakit adalah keadaan tidak normal pada tubuh yang disebabkan karena adanya gangguan didalam tubuh, serta adanya gangguan pada pikiran seseorang. Sistem imun yaitu sistem pertahanan  yang berada didalam tubuh atau serangan mikroorganisme dari serangan infeksi yang ada di dalam tubuh.
Penyakit kanker  merupakan pertahanan tubuh yang kalah melawan kuman-kuman dan bakteri yang jahat yang masuk kedalam tubuh atau dapat disebut juga dengan penyakit yang disebabkan karena ketidakstabilan atau ketidakteraturan hormon yang menyebabkan adanya daging yang tumbuh pada tubuh. 
Kanker menurut WHO adalah istilah umum untuk satu kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah tubuh dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2009).
 


Klasifikasi Bawang Putih
Kingdom       : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta ( tumbuhan berpembuluh)
Super divisi  : Spermatophyte (menghasilkan biji)
Devisi           : Magnoliophyta ( tumbuhan berbunga)
Kelas             : Liliopsida ( berkeping satu/ monokotil)
Sub Kelas     : Lilidae
Ordo             : Liliales
Familia         : Liliceae ( bawang-bawangan )
Genus           : Allium
Spesies         : Allium sativum L.
Kandungan dari bawang putih alam 100 gram
Energy 623 kJ (149 kcal)
Karbohidrat 33,06 g
Gula 1,00 g Diet serat 2.1 g
Lemak 0,5 g
Protein 6,38 g
Beta karoten 5 mg
Thiamin (Vit B1) 0,2 mg (15%)
Riboflavin (Vit B2) 0,11 mg (5%)
Niacin (Vit B3) 0,7 mg (5%)
Asam pantotenant (B5) 0,596 mg (12%)
Vitamin B6 1,235 MG (95%)
Folat (Vit B9) 3 mg(1%)
Vitamin C 32,2 mg (52%)
Kalsium 181 mg (18%)
Zat Besi 1,7 mg (14%)
Magnesium 25 mg (7%)
Fosfor 153 mg (22%)
Kalium 401 mg (9%)
Sodium 17 mg(1%)
Seng 1,16 mg (12%)
Mangan 1,671 mg
Selenium 14,2 mg
Mekanisme antikanker pada bawang putih
Allium sativum L. atau disebut dengan bawang putih memiliki kandungan antara lain vitamin A,B,C kalsium, potassium, besi, karoten dan selenium,serta mengandung allyl sulfur seperti dially sulfide, diallyl disulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin, seta ajoena. Zat yang dapat mencegah terjadinya pembentukan, serta pengaktifan nitrosamine yang berada didalam tubuh. Kandungan dari bawang putih dapat memblokir zat yang merupakan racun contohnya seperti aflatoxin, azoxymethane, benzo(A)pyrene dapat menyebabkan terjadinya kanker, kemudian kandungan tersebut dapat mencegah terjadinya mutasi gen yang dapat menghambat pembelahan sel kanker, untuk memperbaiki struktur DNA yang rusak. Bawang putih juga memilki kandungan antioksidan yang dapat mengeluarkan racun, serta dapat membunuh kuman  H pylori yang dapat menyebabkan terjadinya kanker pada perut.

Kerja Antioksidan pada Radikal Bebas
Antioksidan dan Radikal Bebas Radikal bebas merupakan atom tunggal atau berkelompok yang sedikitnya mempunyai satu orbit terluar yang mempunyai satu elektron tunggal (tidakberpesangan) di mana seharusnya mempunyai elektron berpasangan
Radikal bebas adalah molekul yang mengandung satu elektron tidak berpasangan pada orbit terluarnya. Selama metabolisme oksidatif, banyak oksigen yang dikonsumsi akan terkait pada hidrogen selama fosforilasi oksidatif, kemudian membentuk air. Akan tetapi, diperkirakan bahwa 5% oksigen yang dikonsumsi saat bernapas tidak diubah menjadi air, tetapi akan membentuk radikal bebas. Maka, konsumsi akan meningkat selama pelatihan, juga akan terjadi peningkatan produksi radikal bebas dan peroksida lipid, yang kemudian radikal bebas tadi akan menimbulkan respon inflamasi menyebabkan kerusakan otot setelah pelatihan. Tubuh mempunyai sistem pertahanan antioksidan yang tergantung dari asupan vitamin, antioksidan dan mineral dan produksi antioksidan endogen seperti glutation. Vitamin A (betakaroten) ,C dan E adalah antioksidan dan vitamin utama.Pada keadaan normal (saat istirahat) sistem pertahanan antioksidan di dalam tubuh dapat secara mudah mengatasi radikal bebas yang terbentuk. Selama waktu terjadi peningkatan pemakaian oksigen (contohnya saat pelatihan) produksi radikal bebas diyakini berperan menyebabkan penyakit seperti kanker, selain itu juga penyakit Alzheimer dan Parkinson
Desy Agasita (14.0400)
Tia Sumartini (14.0408)

Rabu, 23 Desember 2015

kerangka poster

aku mau nge-post kerangka poster " Kesehatan Rambut dengan Bahan Alam" dan ini masih kerangkanya yang segera akan dibuat postenrya. Bahan yang akan digunakan untuk merawat kesehatan rambut yaitu lidah buaya, daun waru dan kemiri, gimana cara mengolahnya untuk kesehatan rambut, serta pemanfaatannya??? tunggu post-an aku selanjutnya yaaaaa....


Kamis, 10 Desember 2015

kampus Akademi Farmasi Theresiana

hai semuaa...
ini aku mau menunjukkan dimana aku mencari ilmu
kampus ini terletakkan Jl. Gajah Mada no. 91 Semarang
dibawah ini aku juga mengaploud foto kampusku dan brosur jika ingin mengetahui lebih lanjut .

semoga bermanfaat untuk kalian




Rabu, 02 Desember 2015

pengorbanan seorang ayah

video ini menceritakan tentang pengorbanan seorang anak yang malu mengakui ayahnya yang hanya orang biasa, tetapi kasih sayang seorang ayah kepada anaknya tidak menutupi rasa sakit hati ayah tersebut yang tidak diakui anaknya. hal ini dicontohkan ketika anak tersebut mengalami perampokan, sehingga menyebabkan matanya buta dan seorang ayah tersebut rela mendonorkan matanya untuk anaknya.

Rabu, 25 November 2015

kemasan SIMVASTATIN 10mg

Indikasi:
Sebelum memulai terapi dengan simvastatin, singkirkan dulu penyebab hiperkolesterolemia sekunder (misal: diabetes melitus tidak terkontrol, hipertiroidisme, sindroma nefrotik, disproteinemia, penyakit hati obstruktif, alkoholisme serta terapi dengan obat lain) dan lakukan pengukuran profil lipid total kolesterol, HDL kolesterol dan trigliserida.
Penurunan kadar kolesterol total dan LDL pada penderita hiperkolesterolemia primer, bila respon terhadap diet dan penatalaksanaan non farmakologik saja tidak memadai.


Kontraindikasi:
  • Pasien yang mengalami gagal fungsi hati atau pernah mengalami gagal fungsi hati.
  • Pasien yang mengalami peningkatan jumlah serum transaminase yang abnormal.
  • Pecandu alkohol.
  • Bagi wanita hamil dan menyusui.
  • Hipersensitif terhadap simvastatin.
Efek samping:
  • Sakit kepala, konstipasi, nausea, flatulen, diare, dispepsia, sakit perut, fatigue, nyeri dada dan angina.
  • Astenia, miopathy, ruam kulit, rhabdomyolisis, hepatitis, angioneurotik edema terisolasi.
Dosis:
Penderita harus melakukan diet pengurangan kolesterol baku sebelum dan selama memulai pengobatan dengan simvastatin dan harus melanjutkan diet selama pengobatan dengan simvastatin.
Dosis awal 10 mg/hari sebagai dosis tunggal malam hari. Dosis awal untuk pasien dengan hiperkolesterolemia ringan sampai sedang 5 mg/hari.
Pengaturan dosis dilakukan dengan interval tidak kurang dari 4 minggu sampai maksimal 40 mg/hari (diberikan malam hari).
Lakukan pengukuran kadar lipid dengan interval tidak kurang dari 4 minggu dan dosis disesuaikan dengan respon penderita. Pada pasien yang diobati dengan obat-obat imunosupresan bersama HMG-CoA reduktase inhibitor, dosis simvastatin yang dianjurkan adalah terendah.
Bila kadar kolesterol LDL < 75 mg/dl (1,94 mmol/l) atau kadar total kolesterol plasma < 140 mg/dl (3,6 mmol/l) maka perlu dipertimbangkan pengurangan dosis simvastatin.

HARUS DENGAN RESEP DOKTER
SIMPANLAH DITEMPAT KERING, PADA SUHU DIBAWAH 30oC
TERLINDUNG DARI CAHAYA