Mitos
apakah bawang putih bisa menjadi obat kanker ?
Penyakit adalah keadaan tidak normal pada tubuh
yang disebabkan karena adanya gangguan didalam tubuh, serta adanya gangguan
pada pikiran seseorang. Sistem imun yaitu sistem pertahanan yang berada didalam tubuh atau serangan
mikroorganisme dari serangan infeksi yang ada di dalam tubuh.
Penyakit
kanker merupakan pertahanan tubuh yang kalah melawan
kuman-kuman dan bakteri yang jahat yang masuk kedalam tubuh atau dapat disebut
juga dengan penyakit yang disebabkan karena ketidakstabilan atau
ketidakteraturan hormon yang menyebabkan adanya daging yang tumbuh pada tubuh.
Kanker menurut WHO adalah istilah umum untuk satu
kelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian dari tubuh.
Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu fitur
mendefinisikan kanker adalah pertumbuhan sel-sel baru secara abnormal yang
tumbuh melampaui batas normal, dan yang kemudian dapat menyerang bagian sebelah
tubuh dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut metastasis. Metastasis
merupakan penyebab utama kematian akibat kanker (WHO, 2009).
Klasifikasi Bawang Putih
Kingdom : Plantae
Subkingdom : Tracheobionta ( tumbuhan berpembuluh)
Super divisi : Spermatophyte (menghasilkan biji)
Devisi : Magnoliophyta ( tumbuhan
berbunga)
Kelas : Liliopsida ( berkeping satu/
monokotil)
Sub Kelas : Lilidae
Ordo : Liliales
Familia : Liliceae ( bawang-bawangan )
Genus : Allium
Spesies : Allium sativum L.
Kandungan dari bawang
putih alam 100 gram
Energy 623 kJ
(149 kcal)
Karbohidrat
33,06 g
Gula 1,00 g Diet
serat 2.1 g
Lemak 0,5 g
Protein 6,38 g
Beta karoten 5
mg
Thiamin (Vit B1) 0,2 mg (15%)
Riboflavin (Vit B2) 0,11 mg (5%)
Niacin (Vit B3) 0,7 mg (5%)
Asam pantotenant (B5) 0,596 mg (12%)
Vitamin B6 1,235 MG (95%)
Folat (Vit B9) 3 mg(1%)
Vitamin C 32,2 mg (52%)
Kalsium 181 mg (18%)
Zat Besi 1,7 mg (14%)
Magnesium 25 mg (7%)
Fosfor 153 mg (22%)
Kalium 401 mg (9%)
Sodium 17 mg(1%)
Seng 1,16 mg (12%)
Mangan 1,671 mg
Selenium 14,2 mg
Mekanisme
antikanker pada bawang putih
Allium sativum L. atau disebut dengan
bawang putih memiliki kandungan antara lain vitamin A,B,C kalsium, potassium,
besi, karoten dan selenium,serta mengandung allyl sulfur seperti dially
sulfide, diallyl disulfide, S-allyl cysteine, S-allylmercaptocysteine, allicin,
seta ajoena. Zat yang dapat mencegah terjadinya pembentukan, serta pengaktifan
nitrosamine yang berada didalam tubuh. Kandungan dari bawang putih dapat
memblokir zat yang
merupakan racun contohnya seperti aflatoxin, azoxymethane, benzo(A)pyrene dapat
menyebabkan terjadinya kanker, kemudian kandungan tersebut dapat mencegah
terjadinya mutasi gen yang dapat menghambat pembelahan sel kanker, untuk
memperbaiki struktur DNA yang rusak. Bawang putih juga memilki kandungan antioksidan yang dapat
mengeluarkan racun, serta dapat membunuh kuman
H pylori yang dapat menyebabkan terjadinya kanker pada perut.
Kerja
Antioksidan pada Radikal Bebas
Antioksidan dan Radikal Bebas Radikal bebas merupakan
atom tunggal atau berkelompok yang sedikitnya mempunyai satu orbit terluar yang
mempunyai satu elektron tunggal (tidakberpesangan) di mana seharusnya mempunyai
elektron berpasangan
Radikal bebas adalah molekul yang mengandung satu
elektron tidak berpasangan pada orbit terluarnya. Selama metabolisme oksidatif,
banyak oksigen yang dikonsumsi akan terkait pada hidrogen selama fosforilasi
oksidatif, kemudian membentuk air. Akan tetapi, diperkirakan bahwa 5% oksigen
yang dikonsumsi saat bernapas tidak diubah menjadi air, tetapi akan membentuk
radikal bebas. Maka, konsumsi akan meningkat selama pelatihan, juga akan terjadi
peningkatan produksi radikal bebas dan peroksida lipid, yang kemudian radikal
bebas tadi akan menimbulkan respon inflamasi menyebabkan kerusakan otot setelah
pelatihan. Tubuh mempunyai sistem pertahanan antioksidan yang tergantung dari
asupan vitamin, antioksidan dan mineral dan produksi antioksidan endogen
seperti glutation. Vitamin A (betakaroten) ,C dan E adalah antioksidan dan
vitamin utama.Pada keadaan normal (saat istirahat) sistem pertahanan
antioksidan di dalam tubuh dapat secara mudah mengatasi radikal bebas yang
terbentuk. Selama waktu terjadi peningkatan pemakaian oksigen (contohnya saat
pelatihan) produksi radikal bebas diyakini berperan menyebabkan penyakit
seperti kanker, selain itu juga penyakit Alzheimer dan Parkinson
Tia Sumartini (14.0408)
apa sudah ada penelitiannya ?
BalasHapusterimakash infonya
BalasHapusinformasi yang sangat membantu
BalasHapusGood job !
BalasHapus